Presiden Jokowi Angkat Isu pemberdayaan Ekonomi Maritim di APEC Vietnam
Presiden Joko Widodo akan membahas
perkembangan ekonomi maritim dalam pertemuan APEC Business Advisory Council
(ABAC) 2017. Sebab, Presiden Jokowi menilai dua pertiga wilayah APEC terdiri
dari perairan.
"Pak Presiden menyampaikan
(wilayah) APEC itu dua pertiga ini adalah air, mirip dengan Indonesia tapi kok
kalau bicara perdagangan dan investasi fokusnya umumnya ke darat? Di sini
mengatakan bahwa 'maritime economy' atau 'blue economy' itu sangat
penting," kata ketua ABAC yang mewakili Indonesia, Anindya Bakrie, dikutip
dari Antara di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).
Presiden menghadiri Konferensi
Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) ke-25 berlangsung
di Da Nang, Vietnam pada 10-11 November. Agenda pertama Presiden Jokowi adalah
menghadiri ABAC dengan para pemimpin anggota APEC.
"Bukan hanya buat
konektivitas, mengurangi biaya pengiriman dan lain-lain tapi lebih dari itu
juga dapat membuat 'aqua culture' itu berkembang. Hal-hal inilah yang memang
sangat dihargai," tambah Anindya.
Menurut Anindya yang merupakan
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia, Presiden Jokowi juga akan menyoroti soal
ketimpangan. "Pak Presiden menyuarakan sesuatu yang sangat menarik, karena
selama ini orang selalu bicara tentang 'trade and investment' yang memang
selalu naik dari 25 tahun yang lalu tapi isu tentang ketimpangan, kesenjangan,
ini ternyata ada di mana-mana bukan cuma negara berkembang, negara maju
juga," tambah Anindya.
Dia menegaskan bahwa Presiden
Jokowi menggarisbawahi bahwa, APEC setelah 2020, harus menyoroti kesenjangan
dan apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut. "Dibutuhkan
suatu ekuilibrium yang bisa menyelaraskan antara 'growth and equity', bahasa
Indonesianya pertumbuhan berkeadilan. Inilah yang merupakan hal-hal yang kita
dorong," ungkap Anindya.
Ada 21 pemimpin anggota APEC yang
hadir antara lain Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden China Xi
Jinping, Perdana Menteri Justin Trudeau, Presiden Filipina Rodrigo Duterte,
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda
Ardern, Presiden Meksiko Enrique Pea Nieto.
Tema APEC 2017 adalah
"Menciptakan Dinamika Baru, Membina Masa Depan Bersama" akan fokus membahas
beberapa masalah, antara lain perekonomian berkesinambungan, integrasi
regional, penguatan daya saing usaha mikro kecil dan menengah, perubahan iklim
dana pertanian.
APEC yang didirikan pada 1989,
pada tahun ini memasuki fase finalisasi "Bogor Goals" mengenai
liberalisasi perdagangan dan investasi pada tahun 2020, ada hambatan yang
muncul dalam proses globalisasi dan integrasi ekonomi.
Ada 21 entitas ekonomi yang
menjadi anggota APEC yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China,
Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru,
Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taipei, Thailand, Amerika
Serikat dan Vietnam.
Anggota-anggota APEC mewakili 39
persen populasi dunia, menyumbang 57 persen dari PDB dan 49 persen perdagangan
global.
Tidak ada komentar