Header Ads

Optimalkan Sinergi Kepintaran Si Kecil dengan Nutrisi yang Sesuai

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupannya. Usia 1-5 tahun merupaan periode emas untuk mengoptimalkan kepintaran anak. Biasanya Mam dan Pap mengetahui kepintaran si Kecil dari kepintarannya merangkai kata, mengenali objek ataupun berhitung. Kepintaran ini adalah kepintaran kognitif.

Tapi ternyata selain kepintaran kognitif atau akal, Mam dan Pap juga perlu menanamkan lain, yaitu kepintaran fisik dan sosial pada si Kecil.
Kepintaran fisik terkait dengan kemampuan si Kecil dalam perkembangan kemampuan motorik dan juga panca indera serta kecakapan si Kecil mengeksplorasi alam. Sedangkan Kepintaran sosial adalah kemampuan si Kecil dalam interaksi sosial dan juga mengendalikan diri sendiri.
Untuk memastikan sukses si Kecil di masa depan, ketiga kepintaran tersebut perlu bersinergi. Sebab, masing-masing kepintaran sama pentingnya dan harus didukung dengan porsi yang sama. Namun perlu diketahui, bahwa tiga kepintaran tersebut membutuhkan dukungan nutrisi berbeda.
Berikut ini, dukungan untuk kepintaran akal, yang bisa Mam berikan untuk si Kecil:
1.       Asam Lemak Esensial (Omega 3 & 6)
DHA (Docosehaxaenoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid) adalah bagian dari rantai panjang asam lemak esensial Omega 3 dan Omega 6, berturut-turut. Asam lemak Omega 3 (Asam alfa-linolenat) dan Omega 6 (Asam Linoleat) yang penting untuk proses mengamati dan berpikir si kecil ini, tidak dapat dihasilkan tubuh. Mam bisa mendapatkannya dari sarden, tongkol, salmon, tuna, udang, kerang, kacang kenari, dan minyak zaitun.
2.       Kolin
Kolin adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan fungsi daya ingat. Selain itu, kolin membantu proses komunikasi otak dengan organ-organ lain di tubuh. Sumber makanan yang mengandung kolin di antaranya telur, susu yang difortifikasi, brokoli, kubis, kembang kol, tahu, yoghurt, dan daging sapi tanpa lemak.
3.       Zat besi
Zat besi juga adalah unsur paling penting dalam menjaga dan meningkatkan aktivitas saraf. Selain itu, zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf. Makanan sumber zat besi antara lain daging sapi, daging kambing, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
4.       Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan untuk mendukung fungsi penglihatan, pertumbuhan tulang, dan membantu melindungi tubuh dari infeksi. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan asupan vitamin A 400 mikrogram per hari (AKG, 2013). Pastikan si Kecil mengonsumsi wortel, bayam, ubi, dan paprika merah untuk mendapat asupan vitamin A yang cukup.
Sementara, untuk mendukung fisik si Kecil agar selalu prima, dibutuhkan beberapa nutrisi penting:
1.       Protein
Bagi anak usia dini, 10 persen tenaganya bersumber dari protein. Ini merupakan komponen esensial yang membantu si Kecil tumbuh aktif. Mam bisa mendapatkan sumber protein dari daging sapi, daging unggas, kuning telur, susu, dan kacang-kacangan.
2.       Alpha-lactalbumin
Adalah protein whey yang terdiri dari sekitar 20 persen dari total kandungan protein yang mudah dicerna. Fungsinya adalah meningkatkan penyerapan mineral dan menstimulasi fungsi daya tahan tubuh dan memiliki efek prebiotik. Alfa Lactalbumin dapat ditemui pada daging, unggas, ikan, telur, dan susu yang difortifikasi.
Selain kepintaran akal dan fisik, si Kecil memiliki kepintaran sosial. Kepintaran sosial berkaitan dengan kemampuan sosial si Kecil yang meliputi Self Smart dan People Smart.
Dukung terus sinergi kepintaran akal, fisik, dan sosial si Kecil dengan stimulasi dan nutrisi yang terbaik untuk si Kecil sesuai tahapan usianya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.