Halimah Yacob, Presiden Terpilih Singapura Tolak Tinggal di Istana
Presiden terpilih Singapura, Halimah Yacob, menyatakan dia
akan tetap tinggal di rumah susun (rusun) miliknya ketika menjabat sebagai
presiden.
Berbicara kepada The Straits
Times, Rabu (13/9/2017) siang, wanita berusia 63 tahun itu mengatakan, tidak
ada rencana dia dan keluarganya untuk pindah dari rusun ke Istana Kepresidenan
Singapura.
“Saya tetap tinggal di Yishun,”
ujarnya merujuk ke kawasan di utara Singapura tempat dia dan keluarga bermukim.
“Rumah susun saya adalah tempat
yang nyaman dan menyenangkan. Saya sudah tinggal di sana selama lebih dari 30
tahun,” sambungnya.
Mohamed Abdullah Alhabshee, suami
Halimah menambahkan bahwa berpindah kediaman tidaklah perlu karena ukuran
apartemen mereka yang cukup besar.
Apartemen yang dihuni perempuan
presiden pertama Singapura itu memiliki lima kamar tidur.
Ketika ditanya mengenai penjagaan
keamanan seorang presiden, Halimah tidak terlalu cemas.
“Saya akan menyerahkannya ke
pasukan pengamanan presiden (paspampres). Mereka tentunya tahu bagaimana
menjaga area ini,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, ketika
menjabat sebagai Ketua DPR Singapura, pasukan keamanan sudah biasa menjaga area
tersebut.
Halimah juga menambahkan, dengan
tetap tinggal di rusun, dia dapat menjaga kesehatannya di mana biasanya dia
memilih menaiki anak tangga ke lantai enam apartemennya di banding menggunakan
lift.
Halimah akan menjadi presiden
pertama yang memilih tinggal di rusun dan dikelilingi oleh warga Singapura lain
yang juga bermukim di blok yang sama.
Warga yang tinggal di rusun itu
sendiri sangat familiar dengan sosok Halimah yang menurut mereka ramah dan
sering berinteraksi dengan masyarakat.
Lee Swee Seng, seorang pemilik
minimarket mengatakan, Halimah dan keluarganya rutin berbelanja kebutuhan
sehari-hari di minimarketnya.
Penjual surat kabar, G Dabamani,
mengatakan sangat gembira jika presiden tinggal satu blok rusun dengannya.
Halimah resmi dideklarasikan
sebagai presiden terpilih Rabu ini setelah menjadi calon tunggal di pemilihan
presiden Singapura.
Di pidato kemenangannya, Halimah
mengatakan dia akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Singapura.
Dia juga mengomentari momen
bersejarahnya sebagai presiden wanita pertama dengan mengatakan setiap
perempuan sekarang dapat bermimpi untuk menduduki posisi tertinggi dengan
keberanian, kerja keras dan kegigihan.
Halimah dijadwalkan akan disumpah
pada Kamis (14/9/2017) pukul 18.00 waktu setempat.
(Sumber : www.kompas.com)
Tidak ada komentar