Operator Tak Serius, 15 Klub Liga 1 Indonesia Ancam Mundur dari Kompetisi
Sebanyak 15 klub Liga 1 2017 mengancam mogok bermain di
kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air karena regulator tak serius.
Lima belas klub tersebut adalah
Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres
Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta,
Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.
Dalam pertemuan perwakilan klub di
antara yang hadir ada Direktur Utama Persija, Gede Widiade, Sekretaris Umum
Sriwijaya FC, Achmad Haris.
Selain itu ada Manajer Madura
United, Haruna Soemitro, Asisten Manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa,
media oficerPSM Makassar, Andi Widya Syadzwina, dan media oficer Persipura,
Bento Madubun.
Mereka menamakan dirinya Forum
Klub Sepak Bola Profesional Indonesia.
Ancaman mogok mereka menyusul
jelang berakhirnya Liga 1 belum melihat niat baik, keseriusan, serta
profesionalitas PT Liga Indonesia Baru selaku operator dalam menjalankan roda
kompetisi.
Mereka meminta tiga aspek kepada
operator yang mereka nilai sangat penting dan fair dalam kompetisi Liga 1 2017.
Ketiga aspek tersebut adalah aspek
bisnis, teknis, dan legal yang disebut masih jauh dari harapan.
Media officer Persipura Jayapura,
Bento Madubun, mengatakan pihaknya hanya meminta sebuah surat yang sudah
ditandatangani oleh PT LIB dan perwakilan klub sebelum kompetisi dimulai.
Bento mengatakan, surat tersebut
sangat penting bagi para klub Liga 1. Sebab, di dalam surat itu tertulis
hak-hak setiap tim.
Bento mengatakan, pada musim-musim
sebelumnya surat seperti itu sudah diberikan oleh operator sebelum kompetisi
dimulai.
"Jadi, kami hanya membutuhkan
surat yang mereka pegang. Biasanya, klub-klub itu mendapatkan surat tersebut
sebelum kompetisi karena itu ada hak-hak kami," kata Bento di Jakarta,
Rabu (4/10/2017).
"Kalau surat-surat itu enggak
ada di kami, bagaimana kami bisa memprotes bila ada hal-hal yang
bermasalah?" ia menambahkan.
Pada Selasa (3/10/2017), ke-15
klub itu sebenarnya sudah berkumpul untuk berdiskusi dengan perwakilan pihak PT
LIB di salah satu hotel di Karawaci, Kota Tangerang.
Namun, perwakilan PT LIB tidak
bisa datang dengan alasan ada agenda sangat penting. Perwakilan 15 klub kecewa
dan berpikir PT LIB tidak menganggap keberadaan mereka.
Padahal, menurut mereka, tugas LIB
itu hanya mengurusi kompetisi dan klub.
"Kami mengundang PT LIB untuk
berdiksusi. Situasi ini seakan bertolak belakang dari harapan Ketum PSSI dan
Presiden Indonesia yang ingin tata kelola sepak bola Indonesia lebih
baik," kata Bento.
Bento memastikan perwakilan klub
memberikan tenggat waktu kepada PT LIB untuk bisa berdiskusi atau memberikan
surat tersebut kepada semua klub di Liga 1.
Jika dalam waktu 14 hari ke depan
tidak ada tanggapan dari PT LIB, ke-15 klub itu mengancam mogok bertanding di
kompetisi Liga 1 2017.
"Apabila dalam 14 hari PT
Liga Indonesia Baru tidak mengembalikan perjanjian hukum yang telah disepakati
di awal kompetisi, kami, 15 klub sepakat berhenti kompetisi sementara,"
ujar Bento.
"Apabila dikembalikan, harus
ada evaluasi yang konkret. Setelahnya, baru kami akan menentukan nasib ke
depan," ucapnya.
Tidak ada komentar